KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL
·
Pengertian Kepemimpinan transaksional
Menurut Bycio,dkk.(1995),dan Koh, dkk. Pemimpinan
trasnsaksional adalah gaya kepemimpinan,dimana seorang pemimpin memfokuskan
perhatian pada transaksi interpersonal antara pemimpin dengan pegawai melibat
kan hubungan pertukaran yang didasarkan pada kesepakatan mengenai klasifikasi
sasaran, standar kerja, penugasa kerja dan penghargan klasifikasi sasaran
,standar kerja,penugasan kerja,dan penghargaan .
Bernard M. Bass mengemukakan kepemimpinan
transaksional adalah kepemimpinan di mana pemimpin menentukan apa yang harus
dikerjakan oleh karyawan agar mereka dapat mencapai tujuan mereka sendiri atau
organisasi dan membantu karyawan agar memperoleh kepercayaan dalam mengerjakan
tugas tersebut.
Jadi kepemimpinan transaksional merupakan sebuah
kepemimpinan dimana seorang pemimpin mendorong bawahannya untuk bekerja dengan
menyediakan sumberdaya dan penghargaan sebagai imbalan untuk motivasi,
produktivitas dan pencapaian tugas yang efektif.
·
Tipe / Gaya Kepemimpinan
Transaksional
Tipe atau gaya kepemimpinan transaksional meliputi
dimensi/perilaku :
1)
Contigent
Reward (Penghargaan rombongan)
Untuk
mempengaruhi pemimpin memperjelas pekerjaan yang harus di lakukan,menggunakan
insentif sebagai alat mendorong pencapaiaan hasil pelaksanaan tugas sesuai
harapan.
2)
Management
By Exception (Manajemen Degan Pengecualiaan )
Secara pasif,untuk memengaruhi
perilaku ,pemimpin menggunakan upaya koreksi/Hukuman sebagai respons terhadap
kinerja buruk/penyimpangan terhadap standard. Secara aktif untuk mempengaruhi perilaku,pemimpin secara aktif
melakukan pemantauan terhadap perkerjaan yang dilakukan pegawai dan menggunakan
upaya korektif dalam rangka memastikan bahwa pekerjaan di lakukan dan
diselesaikan sesuai standar.
3)
Laissez –
Faire Leadersif (Kepemimpinan Laissez-Faire)
Pemimpin
ini menghindari upaya memengaruhi bawahan, melalaikan tugas pembinaan sebagai
pimpinan,menenggelamkan diri pada perkerjaan rutin dan menghindari konfrontasi.
Mereka banyak memberi tanggung jawab kepada bawahan, tidak menetapkan tujuan
jelas, tidak membantu pengambilan keputusan kelompok, membiarkan semua
mengalir selama semua terlihat aman.
Gaya kepemimpinan transaksional menurut
dibentuk oleh faktor-faktor yang berupa imbalan kontingen (contingent reward), manajemen
eksepsi aktif (active management by exception), dan manajemen eksepsi pasif
(passive management by exception).
·
KarakteristikKepemimpinan transaksional
Kepemimpinan
transaksional menurut Bass memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Contingent reward
Kontrak
pertukaran penghargaan untuk usaha, penghargaan yang dijanjikan untuk kinerja
yang baik, mengakui pencapaian.
2. Active management by exception
Melihat dan
mencari penyimpangan dari aturan atau standar, mengambil tindakan perbaikan.
3. Pasive management by exception
Intervensi
hanya jika standar tidak tercapai.
4. Laissez-faire
Melepaskan
tanggung jawab, menghindari pengambilan keputusan.
·
Karakteristik
Pemimpin Transaksionalis
§ Mengetahui
keinginan bawahan
§ Terampil
Memberikan imbalan atau janji yang tepat
§ Responsif
terhadap kepentingan bawahan
Gaya Kepemimpinan Transaksional dalam pembuatan keputusan dilakukan
secara otoritas karena pemimpin lebih menentukan gaya apa yang dikerjakan oleh
pegawai agar mereka dapat mencapai tujuan mereka sendiri, yaitu untuk
mendapatkan imbalan yang sebanyak-banyaknya.
Dengan memberikan imbalan kepada pegawai yang memiliki kinerja baik,
maka pegawai akan termotivasi untuk terus meningkatkan kinerja mereka.
Gaya kepemimpinan transaksional
ini lebih menekankan kepada individu daripada kepentingan organisasi. Karena
asumsi dengan mementingkan kepentingan individu, dalam hal ini para pegawainya,
maka akan berdampak baik bagi organisasinya. Adapun bentuk penghargaan bagi
pegawai yang mempunyai kinerja bagus akan diberikan imbalan, sedangkan bagi
individu yang kinerjanya kurang bagus maka dia akan diberikan hukuman.
·
Kelebihan dan kekurangan
1. Kelebihan
§ Dapat
memotivasi secara individu;
§ Memingkatkan kinerja
pagawai secara individu.
2. Kekurangan
§ Munculnya
persaingan dalam individu.
·
Contoh Kasus
Seorang
walikota dari sebuah kota terkotor di dunia yang letaknya berada di salah satu
Negara Amerika Latin, berhasil mengubah negaranya menjadi negara terbersih di
dunia dengan melarang pembelian sayur kecuali dengan menukarnya dengan sampah.
Jadi masyarakat akan diberikan sayur yang merupakan salah satu makanan pokok
mereka hanya dengan mereka membawa sampah ketempat pembuangan yang telah
ditentukan pemerintah, disana masyarakat kemudian dapat menukar sampah tersebut
dengan sayur.
Analisis:
“Seorang walikota dalam mengatasi
sampah, berinisiatif untuk dengan malarang warganya untuk membeli sayur dengan
uang, kecuali dengan menukarnya sampah”. Dalam permasalahan ini, seorang
Pemimpin menggunakan model atau gaya kepemimpinan transaksional. Dimana dalam memotivasi individunya, Walikota
tersebut akan memberikan imbalan yaitu sayuran
pada warganya.
Jadi, kesimpulannya
dalam kepemimpinan
transaksional
a)
Pemimpin menyadari hubungan antara usaha dan imbalan
b)
Kepemimpinan adalah responsif dan orientasi dasarnya adalah
berurusan dengan masalah sekarang.
c)
Pemimpin mengandalkan bentuk-bentuk standar bujukan, hadiah,
hukuman dan sanksi untuk mengontrol pengikut.
d)
Pemimpin memotivasi pengikutnya dengan menetapkan tujuan dan
menjanjikan imbalan bagi kinerja yang dikehendaki.
e)
Kepemimpinan tergantung pada kekuatan pemimpin memperkuat
bawahan untuk berhasil tawar-menawar.
No comments:
Post a Comment