Friday, 16 December 2016

Kepemimpinan Transaksional



KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL

·         Pengertian Kepemimpinan transaksional
Menurut Bycio,dkk.(1995),dan Koh, dkk. Pemimpinan trasnsaksional adalah gaya kepemimpinan,dimana seorang pemimpin memfokuskan perhatian pada transaksi interpersonal antara pemimpin dengan pegawai melibat kan hubungan pertukaran yang didasarkan pada kesepakatan mengenai klasifikasi sasaran, standar kerja, penugasa kerja dan penghargan klasifikasi sasaran ,standar kerja,penugasan kerja,dan penghargaan .
Bernard M. Bass mengemukakan kepemimpinan transaksional adalah kepemimpinan di mana pemimpin menentukan apa yang harus dikerjakan oleh karyawan agar mereka dapat mencapai tujuan mereka sendiri atau organisasi dan membantu karyawan agar memperoleh kepercayaan dalam mengerjakan tugas tersebut.
Jadi kepemimpinan transaksional merupakan sebuah kepemimpinan dimana seorang pemimpin mendorong bawahannya untuk bekerja dengan menyediakan sumberdaya dan penghargaan sebagai imbalan untuk motivasi, produktivitas dan pencapaian tugas yang efektif.

·         Tipe / Gaya Kepemimpinan Transaksional
Tipe atau gaya kepemimpinan transaksional meliputi dimensi/perilaku :
1)      Contigent Reward (Penghargaan rombongan)
Untuk mempengaruhi pemimpin memperjelas pekerjaan yang harus di lakukan,menggunakan insentif sebagai alat mendorong pencapaiaan hasil pelaksanaan tugas sesuai harapan.
2)      Management By Exception (Manajemen Degan Pengecualiaan )
Secara pasif,untuk memengaruhi perilaku ,pemimpin menggunakan upaya koreksi/Hukuman sebagai respons terhadap kinerja buruk/penyimpangan terhadap standard. Secara aktif untuk  mempengaruhi perilaku,pemimpin secara aktif melakukan pemantauan terhadap perkerjaan yang dilakukan pegawai dan menggunakan upaya korektif dalam rangka memastikan bahwa pekerjaan di lakukan dan diselesaikan sesuai standar.
3)      Laissez – Faire Leadersif (Kepemimpinan Laissez-Faire)
Pemimpin ini menghindari upaya memengaruhi bawahan, melalaikan tugas pembinaan sebagai pimpinan,menenggelamkan diri pada perkerjaan rutin dan menghindari konfrontasi. Mereka banyak memberi tanggung jawab kepada bawahan, tidak menetapkan tujuan jelas, tidak membantu pengambilan keputusan kelompok, membiarkan semua mengalir  selama semua terlihat aman.

Gaya kepemimpinan transaksional menurut dibentuk oleh faktor-faktor yang berupa imbalan kontingen (contingent reward), manajemen eksepsi aktif (active management by exception), dan manajemen eksepsi pasif (passive management by exception).

·         KarakteristikKepemimpinan transaksional
Kepemimpinan transaksional menurut Bass memiliki karakteristik sebagai berikut :
1.      Contingent reward
Kontrak pertukaran penghargaan untuk usaha, penghargaan yang dijanjikan untuk kinerja yang baik, mengakui pencapaian.
2.      Active management by exception
Melihat dan mencari penyimpangan dari aturan atau standar, mengambil tindakan perbaikan.
3.      Pasive management by exception
Intervensi hanya jika standar tidak tercapai.
4.      Laissez-faire
Melepaskan tanggung jawab, menghindari pengambilan keputusan.

·         Karakteristik Pemimpin Transaksionalis
§  Mengetahui keinginan bawahan
§  Terampil Memberikan imbalan atau janji yang tepat
§  Responsif terhadap kepentingan bawahan
              
               Gaya Kepemimpinan Transaksional dalam pembuatan keputusan dilakukan secara otoritas karena pemimpin lebih menentukan gaya apa yang dikerjakan oleh pegawai agar mereka dapat mencapai tujuan mereka sendiri, yaitu untuk mendapatkan imbalan yang sebanyak-banyaknya.  Dengan memberikan imbalan kepada pegawai yang memiliki kinerja baik, maka pegawai akan termotivasi untuk terus meningkatkan kinerja mereka.
               Gaya kepemimpinan transaksional ini lebih menekankan kepada individu daripada kepentingan organisasi. Karena asumsi dengan mementingkan kepentingan individu, dalam hal ini para pegawainya, maka akan berdampak baik bagi organisasinya. Adapun bentuk penghargaan bagi pegawai yang mempunyai kinerja bagus akan diberikan imbalan, sedangkan bagi individu yang kinerjanya kurang bagus maka dia akan diberikan hukuman.

·         Kelebihan dan kekurangan
1.      Kelebihan
§  Dapat memotivasi secara individu;
§  Memingkatkan kinerja pagawai secara individu.
2.      Kekurangan
§  Munculnya persaingan dalam individu.

·         Contoh Kasus
Seorang walikota dari sebuah kota terkotor di dunia yang letaknya berada di salah satu Negara Amerika Latin, berhasil mengubah negaranya menjadi negara terbersih di dunia dengan melarang pembelian sayur kecuali dengan menukarnya dengan sampah. Jadi masyarakat akan diberikan sayur yang merupakan salah satu makanan pokok mereka hanya dengan mereka membawa sampah ketempat pembuangan yang telah ditentukan pemerintah, disana masyarakat kemudian dapat menukar sampah tersebut dengan sayur.
Analisis:
“Seorang walikota dalam mengatasi sampah, berinisiatif untuk dengan malarang warganya untuk membeli sayur dengan uang, kecuali dengan menukarnya sampah”. Dalam permasalahan ini, seorang Pemimpin menggunakan model atau gaya kepemimpinan transaksional.  Dimana dalam memotivasi individunya, Walikota tersebut akan memberikan imbalan yaitu sayuran  pada warganya.

                   Jadi, kesimpulannya dalam kepemimpinan transaksional
a)         Pemimpin menyadari hubungan antara usaha dan imbalan
b)         Kepemimpinan adalah responsif dan orientasi dasarnya adalah berurusan dengan masalah sekarang.
c)         Pemimpin mengandalkan bentuk-bentuk standar bujukan, hadiah, hukuman dan sanksi untuk mengontrol pengikut.
d)        Pemimpin memotivasi pengikutnya dengan menetapkan tujuan dan menjanjikan imbalan bagi kinerja yang dikehendaki.
e)         Kepemimpinan tergantung pada kekuatan pemimpin memperkuat bawahan untuk berhasil tawar-menawar.

No comments:

Post a Comment